Halaman

Rabu, 30 Mei 2012

Tips Memilih Karir Yang Cocok Dengan Kepribadian






















PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KARIR:
  1. Pemilihan pekerjaan lebih berupa suatu proses daripada sebagai suatu peristiwa.
  2. Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan dimulai dengan pengetahuan tentang diri.
  3. Bimbingan karir haruslah merupakan suatu proses perkembgan konsep diri (self concept).
  4. Bimbingan karir membantu individu terhadap pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat.
  5. Bimbingan karir membantu siswa mengetahui hambatan yang timbul dalam pencapaian tujuan. 








    Lima Syarat Utama yang harus di penuhi agar proses perencanaan karir dapat berjalan dengan baik,  yaitu :

    a.    Dialog
    Urusan karir adalah urusan pegawai. Karena itu perencanaan karir harus melibatkan pegawai. Pegawai harus diajak berbicara, berdialog, bertanya jawab mengenai prospek mereka sendiri.
    Ini kelihatannya mudah. Tetapi di negara timur seperti Indonesia, karir jarang didialogkan denga pegawai. Pegawai sering kali merasa malu dan risih jika diajak bicara tentang karir mereka sendiri. Mereka takut dianggap terlalu memikirkan karir dan ambisius. Karena itu, karir sering kali tabu dibicarakan.
    Meskipun demikian dialog tentang karir ini harus diusahakan terjadi antara organisasi (misalnya diwakili seorang pimpinan) dengan pegawai. Melalui dialog inilah diharapkan timbul saling pengertian antara pegawai dan organisasi tentang prospek masa depan si pegawai.

    b.    Bimbingan
    Tidak semua pegawai memahami jalur karir dan prospek karirnya sendiri. Karena itu, organisasi harus membuka kesempatan untuk melakukan bimbingan karir terhadap pegawai. Melalui bimbingan inilah pegawai dituntun untuk memahami berbagai informasi tentang karir mereka. Misalnya, pegawai dibimbing untuk mengetahui tujuan karir yang dapat mereka raih (jangka pendek atau jangka panjang), persyaratan untuk mencapai tujuan karir tersebut, serta usaha-usaha apa yang harus dilakukan agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efisien.

    c.    Keterlibatan individual
    Dalam rangka hubungan kerja yang manusiawi (humanistic) pegawai tidak boleh dianggap sebagai sekrup dari sebuah mesin bisnis yang besar, yang boleh diperlakukan semena- mena termasuk dalam penentuan nasib karir mereka.
    Setiap individu pegawai seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan karir. Mereka harus diberi kesempatan berbicara dan memberikan masukan dalam proses tersebut. Jika tidak maka perencanaan karir akan berjalan timpang karena hanya dilihat dari sisi kepentingan organisasi belaka.

    d.   Umpan balik
    Sebenarnya, proses pemberian umpan balik selalu terjadi jika ada dialog. Tetapi dalam hal ini ingin ditegaskan bahwa setiap pegawai mempunyai hak untuk mrngetahui setiap keputusan yang berkenaan dengan karir mereka. Jika dipromosikan, mereka berhak tahu mengapa mereka dipromosikan. Bila tidak terjadi perubahan karir dalam waktu yang cukup lama, mereka juga berhak tahu mengapa hal ini terjadi. Pegawai berhak bertanya. Organisasi berkewajiban menjawab pertanyaan tersebut.

    e.    Mekanisme perencanaan karir
    Yang maksud di sini adalah tata cara atau prosedur yang ditetapkan agar proses perencanaan karir dapat dilaksanakan sebaik- baiknya. Dalam mekanisme perencanaan karir ini harus diusahakan agar empat hal di atas (dialog, bimbingan, keterlibatan individual, dan umpan balik) dapat terwadahi. Di samping itu, mekanisme seyogyanya dilengkapi dengan aturan atau prosedur yang lebih rinci, formal, dan tertulis.




    Keuntungan  program bimbingan karir di sekolah :
  1. Dapat membantu siswa dalam pemahaman yang lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan dirinya.
  2. Membantu siswa memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang terdapat dalam masyarakat.
  3. Membantu siswa mengenali berbagai jenis pekerjaan hubungannya dengan potensi dan minatnya, jenis-jenis pendidikan dan latihan untuk mempersiapkannya pada bidang karir tertentu.
  4. Siswa dapat memiliki kesdaran akan kebutuhan masyarakt dan negranya yang berkembang.
  5. Siswa memiliki kemampuan mengambil keputusan dan membuat rencana untuk merealisasi keputusan tersebut.
  6. Siwa dapat mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja sejak dini.
  7. Membantu siswa memecahkan masalahnya khususnya berhubungan dengan rencana karirnya.
  8. Siswa memiliki penghargaan yang sehat terhadap ”kerja”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar