Pengertian Bimbingan Pribadi
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidangkerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya.
Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
Tujuan Bimbingan Pribadi di Sekolah
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika
Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian
dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapain pribadi yang
seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh individu.
Dari pendapat tersebut bimbingan pribadi
bisa diarahka
n juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
n juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006:
118-119) bimbingan pribadi yang diberikan dijenjang pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui bimbingan kelompok dan sebagian
lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1) Informasi
tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata
cara bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex
education, yang tidak hanya mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak
pergaulan antara jenis kelamin.
2)
Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya
sifat-sifat yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan
kesehatan.
Sedangkan Rahmansecara lebih rinci
menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi sebagai berikut:
1)
Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri
kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi
kendali utama dalam kehidupan manusia.
2) Pemahaman
tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal. Setiap
manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan
hanya sedikit orang yang mau menyadari.
3) Pemahaman
tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga
penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.
4) Pemahaman
tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana mengembangkannya.
Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan sebagai fokus.
5) Pemahaman
tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana mengatasinya.
Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan diri.
6) Kemampuan
mengambil keputusan serta mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah
diambil. Keberanian mengambil keputusan secara cepat dan tepat perlu dilatih
dan dikembangkan.
7) Perencanaan
dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif. Pola hidup dan pola pikir
yang sehat akan menjadikan pribadi yang sehat dan
berkualitas(http://abudaud2010.blogspot.com/2010).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
bimbingan pribadi ini memuat pokok-pokok sebagai berikut:
1)
pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME merupakan usaha bantuan yang diberikan dalam hal
pembenahan diri terkait dengan masalah kepercayaan diri dan keyakinan terhadap
sang pencipta.
2) Bimbingan
pribadi diberikan guna memberikan pemahaman kepada siswa/klien terhadap
kemampuan yang di milikinya serta potensi-potensi yang ada dalam dirinya untuk
dikembangkan guna menjalankan hidup dan mencapai kualitas hidup yang lebih
baik.
Daftar Isi
Daud, Abu. (2010). Bimbingan
pribadi.http//abudaud2010.blogspot.com (27 Mar. 2011).
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan
Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad
Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar